KATA PENDAHULUAN

Buku ini menceritakan tentang pengalaman saya ketika melakukan ibadah haji, pada tahun 2002. Buku ‘40 HARI DI TANAH SUCI’ ini telah saya bagi menjadi  tiga jilid.
Jilid 1 : Pengalaman selama di Madinah
Jilid 2 : Kegiatan sebelum melaksanakan haji di Mekkah
Jilid 3 : Ketika berhaji dan sesudahnya

Di mana dalam keberangkatan ini, kami akan menghadapi udara dingin di kota Madinah. Disini saya ceritakan hari demi hari tentang pengalaman saya di Madinah, baik mengenai ibadah, rasa kagum terhadap saksi bisu tentang perjuangan Muhammad seperti mesjid-mesjid dan yang lainnya, kota yang kami temui, kegiatan-kegiatan yang kami lakukan, bagaimana kami menghabisi masa-masa indah di Madinah, bagaimana cerita siarah ke makam Nabi,  bagaimana hubungan antara kami sesama jamaah haji, dan semua yang saya alami secara mendetail.

Dipandang dari sudut pandang duniawi, sepertinya ini sebuah wisata yang sangat indah di masa hidup.

Dipandang dari sudut Agama, di waktu inilah kita bisa mendekatkan diri pada Sang Pencipta sedekat-dekatnya, tanpa ada desakan ekonomi dan nafsu duniawi.

Dipandang dari sudut pengalaman, hanya dalam haji inilah kita tidak pernah berdusta, tidak pernah menyindir, selalu istigfar, selalu mengingat Allah, selalu menjaga larangan dalam agama, walau hanya empat atau lima hari, sekali lagi, walau hanya empat atau lima hari, selama umur hidup kita.

Dipandang dari sudut kenegaraan, di sini terasalah bahwa walaupun Islam itu  bersaudara, tapi sesama warga negara Indonesia, kita juga merasa seperti sedarah daging, seperti saudara kandung dengan jamaah dari propinsi lain, dan terasalah hanya di negara kita sajalah kita bisa menjadi tuan di negara sendiri.

Dipandang dari segi kehidupan, merugilah seseorang itu bila ia tidak pernah merasakan pengalaman ini padahal ia mampu. Kecuali memang terjadi atas ketidak mampuan. Tuhanpun tidak akan memberatkan hambanya. Semoga yang membaca buku ini, akan terdorong niatnya untuk pergi berhaji, dan semoga tuhan mengabulkan do'anya, dan dilapangkan rezekinya bila ingin pergi ke haji. Di akhir kata, kutuliskan apa yang pernah di katakan Rasulullah:

Tidak ada lagi imbalan yang pantas bagi seorang yang haji mabrur, kecuali sorga. Amin ya Rabbal alamin.